BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Filsafat ilmu yaitu sebuah
tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini yang dibandingkan
dengan pendapat-pendapat terdahulu yang telah dibuktikan Robert
Ackermann. Filsafat ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode-metode
pemikiran ilmiah, serta menetapkan nilai dan usaha ilmiah sebagai suatu
keseluruhan oleh Lewis White
Beck. Filsafat ilmu merupakan
cabang pengetahuan filsafati yang menelaah sistematis mengenai sifat dasar
ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya, dan praanggapan-praanggapannya, serta
letaknya dalam kerangka umum dari cabang pengetahuan intelektual oleh Cornelius
Benjamin. Berdasarkan tujuan filsafat dan implikasi untuk mempelajari filsafat
ilmu. Bagi seseorang yang
mempelajari filsafat ilmu diperlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang
ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial, supaya para ilmuan memiliki landasan
berpijak yang kuat, demikian pula seorang ahli ilmu kealaman perlu memahami dan
mengetahui secara garis besar tentang ilmu sosial. Sehingga antara
ilmu yang satu antara lainnya saling menyapa, bahkan dimungkinkan terjalinnya
kerja sama yang harmonis memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Filsafat Ilmu ?
2. Apa Tujuan Filsafat Ilmu ?
3.
Bagaimana Implikasi
Filsafat Ilmu ?
4.
Bagaimana Implikasi Mempelajari Filsafat
Ilmu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Ilmu
Filsafat dan ilmu yang dikenal didunia Barat berasal dari
zaman Yunani Kuno. Pada zaman itu keduanya termasuk dalam pengertian episteme.
Kata philosophia merupakan suatu kata padanan dan episteme.
Istilah lain dari filsafat ilmu adalah theory of
science (teori ilmu), meta science (adi-ilmu), science of science
(ilmu tentang ilmu).
The Liang Gie mendefinisikan bahwa filsafat ilmu adalah
segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal
yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan
manusia.
Filsafat ilmu dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
-
Filsafat ilmu dalam arti luas
Yaitu menampung permasalahan yang menyangkut berbagai
hubungan luar dari kegiatan ilmiah
-
Filsafat ilmu dalam arti sempit
Yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan
hubungan kedalam yang terdapat dalam ilmu yaitu pengetahuan ilmiah dan
cara-cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah.[1]
Filsafat ilmu
adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini yang
dibandingkan dengan pendapat-pendapat terdahulu yang telah dibuktikan Robert
Ackermann.
Filsafat ilmu itu mempertanyakan dan
menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta menetapkan nilai dan usaha ilmiah
sebagai suatu keseluruhan oleh Lewis White
Beck)
Filsafat ilmu
merupakan cabang pengetahuan filsafati yang menelaah sistematis mengenai sifat
dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya, dan praanggapan-praanggapannya,
serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang pengetahuan intelektual oleh Cornelius
Benjamin.[2]
B. Tujuan filsafat ilmu
Tujuan filsafat ilmu adalah :
- Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu
- Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita mendapatkan gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis.
- Menjadi pedoman dalam mendalami studi, terutama persoalan yang ilmiah dan non ilmiah
- Mendorong pada calon ilmuwan dan ilmuman untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
- Mempertegas bahwa alam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.
C.
Implikasi Filsafat Ilmu
Implikasi merupakan hubungan atau keterlibatan. Teknologi kini
telah merambah pada dunia yang lain yakni pendidikan. Misal, kolaborasi antara
dunia pendidikan dan teknologi yakni i-learning. Dengan adanya hal tersebut
menunjukkan bahwa dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan telah mengalami
metamorfosis. Perubahan-perubahan tersebut tak lain juga didasari oleh
pemikiran filsafat. Dengan hal ini diharapkan segala jenis bentuk pendidikan
yang positif dapat dirasakan oleh setiap manusia dimanapun berada.[3]
D. Implikasi
Mempelajari Filsafat Ilmu
- Bagi seseorang yang mempelajari filsafat ilmu diperlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial, supaya para ilmuan memiliki landasan berpijak yang kuat. Ini berarti ilmuan sosial perlu mempelajari ilmu-ilmu kealaman secara garis besar, demikian pula seorang ahli ilmu kealaman perlu memahami dan mengetahui secara garis besar tentang ilmu sosial. Sehingga antara ilmu yang satu antara lainnya saling menyapa, bahkan dimungkinkan terjalinnya kerja sama yang harmonis memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan.
- Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara gading” yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. Padahal setiap aktivitas keilmuan nyaris tidak dapat di lepaskan dari konteks kehidupan sosial kemasyarakatan.[4]
BAB III
PENUTUP
Simpulan :
.
Filsafat ilmu
itu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta menetapkan
nilai dan usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan
Filsfat ilmu dibagi menjadi dua yaitu filsafat ilmu dalam arti luas dan
filsafat ilmu dalam arti sempit.
Tujuan filsafat
ilmu ialah Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, memahami sejarah pertumbuhan dan
perkembangan ilmu, mendorong calon ilmuan dan ilmuman untuk
konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya dan
mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak
ada pertentangan.
Implikasi mempelajari filsafat diperlukan
pengetahuan dasar yang memadai tentang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial,
supaya para ilmuan memiliki landasan berpijak yang kuat dan menyadarkan seorang
ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir hanya berpikir murni dalam bidangnya
mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Adib Mohammad, Filsafat Ilmu, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011.
Bakhtiar Amsal,
Filsafat Ilmu, Jakarta : Rajawali
Pers, 2010.
The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu, Liberty, Yogyakarta, 1996.
[1] Mohammad Adib, Filsafat Ilmu, (
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 54-55.
[3] http://faesabila.blogspot.com/2010/10/tujuan-dan-implikasi-filsafat-ilmu.html, diakses pada hari Minggu, 29 September 2013,
Jam 13:00 Wita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar