Jumat, 22 Agustus 2014

Masa Kebangkitan Islam



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Latar belakang Kebangkitan dunia Islam sebenarnya sudah banyak dipaparkan dalam al-Quran. Misalnya, dalam al-Quran Surat Al-Maidah ayat 54. Disitu disebutkan ciri-ciri satu kaum yang dijanjikan Allah yang akan meraih kemenangan: mereka dicintai Allah dan mereka mencintai Allah; mereka saling mengasihi sesama mukmin; mereka memiliki sikap ‘izzah terhadap orang-orang kafir, mereka berjihad di jalan Allah, dan mereka tidak takut dengan celaan orang-orang yang memang suka mencela. Kaum seperti inilah yang harus mampu dibentuk oleh umat Islam, khususnya lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Hanya saja, saat bicara tentang kebangkitan Islam, maka yang perlu didefinisikan terlebih dahulu adalah apa yang sebenarnya disebut dengan “bangkit”. Sebab, jangan-jangan, makna kata “bangkit” itu sendiri sudah kabur di benak banyak kaum Muslimin. Seperti kaburnya makna kata “kemajuan”, “pembangunan”, “kebebasan”, dan sebagainya. Misalnya, negara-negara Barat membuat definsi yang materialistis terhadap makna “kemajuan”. Mereka membagi negara-negara di dunia menjadi negara maju, negara sedang berkembang dan negara terbelakang. Tentu saja, ukuran-ukuran yang digunakan adalah ukuran kemajuan materi. Faktor akhlak tidak masuk dalam definisi “kemajuan” atau “pembangunan” tersebut. Jadi, jika dikatakan suatu negara sudah maju, maka yang dimaksudkan adalah kemajuan materi, khususnya dalam ekonomi, sains dan teknologi. Padahal, secara akhlak, negara itu sebenarnya hancur-hancuran.
Kita, kaum Muslimin yang masih memiliki keimanan dan menjaga akhlak mulia, sudah selayaknya tidak merasa hina dan rendah martabat saat berhadapan dengan dunia Barat yang serba gemerlap dalam dunia materi. Kita sungguh kasihan kepada sebagian pejabat kita yang rela begadang, bersorak-sorai, menghambur-hamburkan uang hanya untuk menyambut pergantian Tahun Baru dalam tradisi Barat. Mestinya, jika mereka Muslim, mereka mengajak rakyatnya untuk beribadah, mensyukuri setiap tambahan nikmat umur yang mereka terima dari Allah SWT.[1]

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah dan kejayaan Islam?
2.      Apa saja faktor-faktor kebangkitan dunia Islam?
3.      Apa makna dari kebangkitan dunia Islam?
4.      Bagaimana syarat-syarat kebangkitan dunia Islam?












BAB II
PEMBAHASAN


A. Sejarah dan Kejayaan Islam
Sejarah Islam di dunia mencatat bahwa Islam menjadi satu-satunya agama yang berkembang paling cepat. Nabi Muhammad hidup hanya usia 63 th, beliau menjadi nabi sejak usia 40 th, dan hanya 23 th saja beliau menjadi mampu mendidik generasi Islam yang luar biasa. Generasi-generasi Islam yang mampu menguasai peradaban dunia dalam kurun waktu ± 13 abad dan menciptaka sejarah Islam di dunia dengan citra yang baik.
Sebuah sejarah baik yang terlahir dari sejarah Islam di dunia memang telah ditorehkan oleh Nabi Muhammad saw. Berkat kepemimpinan dan usaha yang baik untuk menegakkan Islam, beliau diakui sebagai seorang pemimpin yang berhasil. Bahkan oleh masyarakat di luar agama Islam itu sendiri. Sebuah kebanggan memiliki panutan seperti beliau. Bahwa ketekunan dan kesabaran yang beliau miliki memang tidak perlu lagi diragukan sebagai pelajaran hidup. Sejarah Islam di dunia bahkan mencatat pemkiran dari seorang Perancis yang menyatakan kehebatan dari dunia Islam. Dr. Gustave Le Bone, seorang pemikir dari Perancis pernah mengatakan bahwa tidak ada bangsa-bangsa manapun yang bisa mengadakan perubahan berarti bagi dunia dalam satu abad. Tapi cerita sejarah di dunia mengatakan bahwa umat Islam yang dipimpin oleh Muhammad sudah dapat mengadakan perubahan masyarakat baru yang signifikan hanya dalam tempo 23 th. Suatu hal yang luar biasa dan tidak dapat ditiru oleh orang atau bangsa manapun.
Sejarah Islam di dunia berlangsung dari abad ke-6 Masehi hingga abad ke-12 Masehi. Dimulai dari periode kepemimpinan Nabi Muahammad SAW ( 622-632 M ), kemudian diteruskan oleh generasi Khulafaurasyidin ( 750-1258 M), kemudian masa kekhalifahan bani Umayyah ( 661-750 M ), dan Bani Abbasiyah ( 750-1258 M ) hingga terakhir rutuhnya kekhalifahan Turki Usmani pada tanggal 3 Maret 1924 M.[2]
1.      Periode Kepemimpinan Nabi Muhammad ( 622-632 M )
Perkembangannya dibagi menjadi dua fase, yaitu fase perjuangan di Mekkah dan fase perkembangan Islam di Madinah. Fase mekkah berlangsung selama 13 th. Fase ini merupakan fase paling berat yang dialami Nabi Muhammad karena ia harus mengahadapi berbagai tantangan dari kaum kafirin. Karena besarnya tantangan di mekkah, nabi Muhammad SAW bersama pengikutnya pun hijrah ke Madinah. Dilanjutkan fase kedua perkembangan Islam terjadi di Madinah dan berlangsung selama 10 th. Fase ini dimulai saat nabi Muhammad dan pengikutnya hijrah dari Mekkah. Di Madinah , nabi mulai membangun peradaban dan masyarakat yang madani di bawah pemerintahan Islam.
Setelah terbentuknya pemerintahan Islam di Madinah, Islam pun kemudian menyebar dengan cepat ke negara-negara lain. Wilayah penyebarannya meliputi asia barat daya, asia tengah dan wilayah afrika.
2.      Periode Khulafaurasyidin
Setelah wafatnya nabi Muhammad, pemerintahan Islam dipimpin oleh para khalifah dari kalangan sahabat nabi, yaitu Abu bakar as-sidiq, umar bin khatab, ustman bin affan dan ali bin abi thalib. Pada masa ini gerakan penaklukan pun terus bergulir dengan cepat. Umat Islam berhasil menguasai wilayah arabia timur dan utara. Mereka juga berani menyerang benteng-benteng pertahanan romawi timur, persia, irak, siria dan mesir dapat ditaklukkan dalam kuun waktu yg tidak telalu lama.
3.      Bani Umayyah
Kedaulatan Umayyah pertama kali dipimpin oleh Muawiyah bin abu sofyan. Pada masa ini perluasan wilayah dilanjutkan dengan menaklukkan Tunisia. Kemudian ekspansi belanjut ke sebalah timur untuk menguasai daerah Khurasan, Afghanistan sampai ke Kabul. Diwarnai dengan adegan-adegan menegangkan layaknya adegan di film perang. Pasukan Islam menyiapkan banyak pasukan. Dari anakatan laut, umat Islam melakukan serangan ke binzantium. Ekspansi ke bagian timur dilanjutkan malik bin marwin, perluasan wilayah dilakukan dengan menguasai balkanabad, bukhara, khawarizm, ferghana dan samarkhan. Bahkan ada pula para pejuang Islam yang sampai ke india dan melakukan penaklukan sebagian wilayah di sana. Perluasan wilayah tsb berlanjut dari satu pemimpin hingga ke pemimpin beriktnya. Islam mulai merambahi daratan eropa, afrika dan asia. Pada masa ini banyak terjadi peselisihan dan perang saudar anatar sesama umat Islam. Hal ini yg menyebabakan runtuhnya bani ummayyah th 750 M.
4.      Bani Abbasiyah
Bani Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah (Arab: العبّاسدين, al-Abbāsidīn) adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa di Baghdad (sekarang ibu kota Irak). Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah dirujuk kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam Bani Hasyim. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama dua abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa Turki yang sebelumnya merupakan bahagian dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal dengan nama Mamluk.
Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang sering disebut amir atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Bani Umayyah yang melarikan diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada Aghlabid dan Fatimiyah. Kejatuhan totalnya pada tahun 1258 disebabkan serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang menghancurkan Baghdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan Baghdad. Keturunan dari Bani Abbasiyah termasuk suku al-Abbasi saat ini banyak bertempat tinggal di timur laut Tikrit, Iraq sekarang.
Pada awalnya Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Selanjutnya pada masa pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan ini semakin memuncak dan akhirnya pada tahun 750, Abu al-Abbas al-Saffah berhasil meruntuhkan Daulah Umayyah dan kemudian dilantik sebagai khalifah. Bani Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad, mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan dan pengembangan budaya Timur Tengah. Tetapi pada tahun 940 kekuatan kekhalifahan menyusut ketika orang-orang non-Arab, khususnya orang Turki (dan kemudian diikuti oleh Mamluk di Mesir pada pertengahan abad ke-13), mulai mendapatkan pengaruh dan mulai memisahkan diri dari kekhalifahan.
Meskipun begitu, kekhalifahan tetap bertahan sebagai simbol yang menyatukan umat Islam. Pada masa pemerintahannya, Bani Abbasiyah mengklaim bahwa dinasti mereka tak dapat disaingi. Namun kemudian, Said bin Husain, seorang muslim Syiah dari dinasti Fatimiyyah mengaku dari keturunan anak perempuannya Nabi Muhammad, mengklaim dirinya sebagai Khalifah pada tahun 909, sehingga timbul kekuasaan ganda di daerah Afrika Utara. Pada awalnya ia hanya menguasai Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya. Namun kemudian, ia mulai memperluas daerah kekuasaannya sampai ke Mesir dan Palestina, sebelum akhirnya Bani Abbasyiah berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya telah mereka kuasai, dan hanya menyisakan Mesir sebagai daerah kekuasaan Bani Fatimiyyah. Dinasti Fatimiyyah kemudian runtuh pada tahun 1171. Sedangkan Bani Umayyah bisa bertahan dan terus memimpin komunitas Muslim di Spanyol, kemudian mereka mengklaim kembali gelar Khalifah pada tahun 929, sampai akhirnya dijatuhkan kembali pada tahun 1031.


5.      Turki Usmani
Ustmaniyah didirikan oleh bani utsman yang berkuasa lebih dari 6 abad. Pada masa ini, zaman khalifah sulaiman al qanuni ( 1520-1566 ) merupakan masa kejayaan dan kebesaran yang pada masanya telah jauh meninggalkan peradaban eropa di segala bidang. Kesultanan utsmaniyah perlahan-lahan terkikis dan makin runtuh pada abad ke-19. Musuh-musuh Islam telah berhasil meleaskan ideologi Islam dari tubuh umat Islam. Mereka membutuhkan waktu selama satu abad melemahkan kekuatan Islam. Akhir peradaban Islam masa utsmaniyah benar-benar runtuh pad abad ke-20.

B.  Kemunduran Islam
Tidak diragukan lagi bahwa kekuatan ummat Islam berdiri di atas agama Islam itu sendiri. Hal ini juga sudah menjadi rahasia umum, bahkan musuh-musuh Islam juga tahu bahwa Islam itu sendiri tidak dapat dilemahkan jika penganut-penganutnya masih mempunyai keimanan yang kuat. Dari sini mulailah mereka mencari jalan dan cara yang terbaik bagaimana untuk melemahkan pemahaman orang Islam terhadap Islam itu sendiri. Tidak sampai disitu, mereka juga mencari jalan bagaimana memberi keraguan kepada kitab yang menjadi pegangan ummat Islam (baca: Al-Qur'an dan As-sunnah), dan mereka juga memutar belitkan fakta Sejarah dan Tsaqafah Islamiyah melalui berbagai opini dan tulisan, sehingga generasi ummat Islam berikutnya menjadi ragu atas keotentikan agama Islam itu sendiri.
Kalau kita mengkaji lebih dalam lagi tentang pergerakan orientalisme dan karya-karya mereka tentang Islam, maka kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa keganjilan-keganjilan yang diciptakan oleh mereka pada intinya untuk memberi keraguan kepada ummat Islam terhadap agama yang mereka anut, sehingga mengakibatkan ummat Islam pada saat ini banyak yang termakan racun orientalisme. Sebut saja misalnya, dalam sebuah seminar keIslaman yang diadakan oleh organisasi Islam di Yogyakarta, salah seorang pemakalah yang berfikiran liberal memegang Al-quran dengan kedua jarinya dan mengatakan “Siapa yang berani menjamin bahwa al-Quran yang saya pegang ini benar-benar berasal dari Allah SWT.
Sebenarnya banyak faktor kenapa ummat Islam menjadi lemah seperti sekarang ini? Di antara penyebabnya adalah:
1.      Faktor Internal
-          Kurang Memahami Agama Islam itu sendiri
-          Keyakinan terhadap pintu istihaj
2.      Faktor Eksternal
-          Pergerakan Kristenisasi
-          Penjelajahan Portugis
-          Penjelajahan Spanyol
-          Pengampunan Dosa

C.      Faktor-Faktor Kebangkitan Dunia Islam
1.      Pemahaman umat akan kehidupan pemerintahan yang beraneka ragam yang menerapkan kapitalisme, sosialisme, dan sekularisme yang tampak jelas kelemahannya dalam mewujudkan kebahagiaan bagi manusia atau mencapai kebangkitan dan memperbaiki kondisi mereka.
2.      Pemahaman umat akan kepalsuan seruan patriotisme dan nasionalisme. Pemahaman ini gagal menyatukan kelompok-kelompok bangsa yang satu, apalagi untuk menyatukan umat.
3.      Kemunculan sejumlah harakah, partai dan kelompok Islam yang menyerukan Islam secara umum atau menyerukan kebangkitan dengan asas Islam.
4.      Pemahaman umat akan permusuhan nyata negara-negara kafir terhadap Islam dan kaum Muslim. Perhatian umat terhadap langkah-langkah negara kafir dalam menanamkan doktrin, nilai-nilai dan propaganda kepada kaum Muslim. Doktrin, tata-nilai dan propaganda kufur mereka itu di antaranya berupa seruan kebebasan, demokrasi, penjagaan Hak Asasi Manusia dan sebagainya. Jika perkaranya berkaitan dengan kaum Muslim maka lihat perkataan James Baker – Menhan AS terdahulu – bahwa demokrasi tidak layak bagi bangsa-bangsa Timur Tengah. Lihatlah Perancis, penyeru kebebasan, yang justru mengumumkan akan mengintervensi Aljazair secara militer jika FIS memegang pemerintahan. Lihatlah AS dan sikapnya terhadap pencaplokan tanah, yaitu Israel. Padahal AS mengetahui kebengisan dan dosa Israel karena hal itu tidak perlu penjelasan. Lihatlah Inggris yang bersegera menyematkan cap teroris dan fundamentalis kepada kaum Muslim yang berjuang untuk Islam. Inggrislah yang mereka-reka istilah fundamentalisme dengan sangat getol dikaitkan dengan setiap aktivitas fisik menentang pemerintahan yang menekan berbagai bangsa karena Islam mereka. Masih banyak lagi contoh yang tidak cukup tempat untuk memaparkannya.
5.      Kedudukan dan posisi tawar kaum Muslim terus menukik turun. Kemiskinan, kehinaan, penyakit dan sebagainya terus menyebar di tengah-tengah kaum Muslim di dunia. Hal itu menyebabkan kaum Muslim mulai berpikir mengenai metode menyelesaikannya dan mulai berjuang demi kebangkitan.
6.      Munculnya sistem-sistem tiranik yang terus menimpakan tekanan, siksaan, paksaan dan kezaliman. Hal itu menyebabkan kaum Muslim mulai berpikir tentang perubahan, mencari metode paling efektif yang bisa mengantarkan pada kebangkitan yang benar serta membebaskan dari ketidakadilan dan kejahatan.

D.      Makna Kebangkitan Dunia Islam
Pengertian kebangkitan (ash-shahwah) yang langsung terlintas di dalam benak adalah kata shaha-yashhu, yakni bangun dari tidur. Akan tetapi, tatkala kita membicarakan kebangkitan Islam (ash-shahwah al-Islamiyyah) maka maknanya benar-benar berbeda meskipun bahwa umat ini sedang dalam kondisi terlena dari agamanya. Keadaan umat ini bagaikan orang yang sedang tidur, yang terlena dari kesadarannya. Realitanya, kedua pengertian tersebut memiliki banyak kedekatan makna. Karena itu, penjelasan makna ash-shahwah (kebangkitan) secara bahasa dan istilah sangat bermanfaat dan menghantarkan untuk menjelaskan maksud dari tulisan buku ini dalam mewujudkan kebangkitan.
Inilah pengertian etimologis dari kata bangkit dan kebangkitan. Adapun makna istilah kata kebangkitan (ash-shahwah) sebagaimana diketahui adalah kebangkitan dari keterpurukan dan keterlenaan serta dari ketiadaan pemahaman terhadap realita hakiki yang menjadi realita hidup umat. Hal itu akibat dari banyak faktor yang menutupi umat dari kebenaran; memalingkan umat dari memahami realita; dan kewaspadaan umat terhadap realita ini serta upaya umat untuk mengubah dan membebaskan diri darinya menuju realita yang lebih mulia.[3]

E.       Syarat-Syarat Kebangkitan Dunia Islam
1.      Pengetahuan Islam yang mendalam. Berbagai disiplin ilmu harus dikuasai dengan baik semisal kalam, akhlak, fikih, Al-Quran, Hadist dan cabang-cabang keilmuan Islam lainnya.
2.      Islam tidak bersifat personal. Persoalan-persoalan kaum Musliman di belahan dunia manapun menjadi tanggung jawab seorang Muslim. Apa yang terjadi di Palestina telah menjadi perhatian serius Imam Khomeini. Imam menyerukan untuk memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina.
3.      Berupaya untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis antar berbagai kelompok dalam masyarakat, demokrasi hanyalah metode. Demokrasi Barat didasari nilai-nilai liberalisme dan humanisme, sedangkan bagi Imam Khomeini demokrasi harus diisi dengan nilai-nilai Islam yang suci. Dalam penilaian Larijani, praktek demokrasi ala Barat telah gagal dalam menciptakan situasi yang damai. Padahal, politik yang sebenarnya adalah bagaimana seluruh umat beragama hidup berdampingan secara damai dan harmonis, ucapnya. Imam Khomeini senantiasa menekankan pentingnya hidup harmonis dengan penuh kasih sayang terhadap seluruh umat manusia. Dan Imam bertindak sangat tegas terhadp musuh-musuh Islam dan kemanusiaan, yakni Amerika, Israel dan antek-anteknya.
4.      Menekankan pentingnya bangsa-bangsa Muslim menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ia mencontohkan bagaimana kemajuan yang pesat Iran dalam bidang sains dan teknologi sejak kemenangan revolusi. Berbagai bidang seperti medis, pertanian, pertahanan hingga teknologi tinggi seperti nuklir.
5.      Menyeru kaum Muslimin untuk memperkuat infrastruktur ekonomi dan pertahanan. Kemajuan teknologi rudal balistik yang dikuasai Iran, bagi Larijani bukanlah untuk menyerang, tapi tindakan defensif dari serbuan ataupun serangan musuh-musuh Iran.[4]


















BAB III
PENUTUP

Simpulan
Sejarah Islam di dunia mencatat bahwa Islam menjadi satu-satunya agama yang berkembang paling cepat. Nabi Muhammad hidup hanya usia 63 th, beliau menjadi nabi sejak usia 40 th, dan hanya 23 th saja beliau menjadi mampu mendidik generasi Islam yang luar biasa. Generasi-generasi Islam yang mampu menguasai peradaban dunia dalam kurun waktu ± 13 abad dan menciptkan sejarah Islam di dunia dengan citra yang baik.
Sejarah Islam di dunia berlangsung dari abad ke-6 Masehi hingga abad ke-12 Masehi. Dimulai dari periode kepemimpinan Nabi Muahammad SAW ( 622-632 M ), kemudian diteruskan oleh generasi Khulafaurasyidin ( 750-1258 M), kemudian masa kekhalifahan bani Umayyah ( 661-750 M ), dan Bani Abbasiyah ( 750-1258 M ) hingga terakhir rutuhnya kekhalifahan Turki Usmani pada tanggal 3 Maret 1924 M.
Kemunduran islam terjadi karena adanya faktor internal maupun eksternal. Diantaranya kurang pemahaman terhadap agama itu sendiri, yang tidak mau berpegang teguh pada al qur’an dan sunnah, gerakan kristenisasi, penjelajahan samudera, pengampunan dosa, dll.
Adapun makna istilah kata kebangkitan (ash-shahwah) sebagaimana diketahui adalah kebangkitan dari keterpurukan dan keterlenaan serta dari ketiadaan pemahaman terhadap realita hakiki yang menjadi realita hidup umat.
Kelompok-kelompok yang tidak terorganisasi dan tidak berpolitik merupakan fondasi real bagi kebangkitan Islam yang tidak direkayasa, apalagi mereka merupakan sumber pijakan bagi kelompok-kelompok lain, baik yang moderat dan ekstrem, maupun yang politis.



DAFTAR PUSTAKA

Busthani Muhammad Said, Pembaharuan dan Pembaruan dalam Islam, Terj. Mahsun al-Munzir, Ponorogo Gontor: Pusat Studi Ilmu dan Amal, 1992.
Prof. H. Muhammad Daud Ali, SH., Hukum Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004.


[1] Busthani Muhammad Said, Pembaharuan dan Pembaruan dalam Islam, Terj. Mahsun al-Munzir, (Ponorogo Gontor: Pusat Studi Ilmu dan Amal, 1992), h. 1-3.
[2] Prof. H. Muhammad Daud Ali, SH., Hukum Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 42

3 komentar:

  1. maaf kami menolak imam syiah Khomeni..

    BalasHapus
  2. PENDAFTARAN BELA NEGARA
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Untuk Wali Wali Allah dimana saja kalian berada
    Sekarang keluarlah, Hunuslah Pedang dan Asahlah Tajam-Tajam

    Api Jihad Fisabilillah Akhir Zaman telah kami kobarkan
    Panji-Panji Perang Nabimu sudah kami kibarkan
    Arasy KeagunganMu sudah bergetar Hebat Ya Allah,

    Wahai Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
    hamba memohon kepadaMu keluarkan para Muqarrabin bersama kami

    Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa Robbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH muliakanlah islam dan Kaum Muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-mu dan musuh agama-mu dengan keburukan wahai RABB
    semesta alam.

    Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa yukadzdzibuna min rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.

    Wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. orang-oramg kafir yang telah menghalang-halangi kami dari jalan-Mu, yang telah mendustakan-Mu dan telah membunuh Para Wali-Mu, Para Kekasih-Mu

    Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bilkhusus min yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.

    Wahai ALLAH pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak porandakanlah mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah hati hati mereka terlebih khusus dari orang-orang yahudi dan sekutu-sekutu mereka. sesungguhnya ENGKAU Maha Berkuasa.

    Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii kulli makan yaa rabbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH tolonglah Islam dan saudara kami dan Para Mujahid dimana saja mereka berada wahai RABB Semesta Alam.
    Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin

    Wahai Wali-wali Allah Kemarilah, Datanglah dan Berkujunglah dan bergabunglah bersama kami kami Ahlul Baitmu

    Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

    Hai kaumku ikutilah aku, aku akan menunjukan kepadamu jalan yang benar (QS. Al-Mu'min :38)

    Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
    para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

    301. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

    302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
    - ahli segala macam pertempuran
    - ahli Membunuh secara cepat
    - ahli Bela diri jarak dekat
    - Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

    303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
    - Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
    - Ahli Pembuat BOM / Racun
    - Ahli Sandera
    - Ahli Sabotase

    304. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

    305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
    - ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
    - Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
    - Ahli enkripsi cryptographi
    - Ahli Satelit / Nuklir
    - Ahli Pembuat infra merah / Radar
    - Ahli Membuat Virus Death
    - Ahli infiltrasi Sistem Pakar

    Semua Negara adalah Negara Dajjal, sebab itu
    Bunuhlah Tentara , Polisi dan semua pendukung negara dajjal dimana saja berada

    Disebarluaskan
    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Syuaib Bin Shaleh
    singahitam@hmamail.com

    BalasHapus
  3. IMAM MAHDI MENYERU UNTUK PARA IKHWAN
    BENTUKLAH PASUKAN MILITER PADA SETIAP ZONA
    ISLAM
    SAMBUTLAH UNDANGAN PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
    bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah
    senjata kalian.

    Dengan memohon Ijin Mu Ya Allah Engkaulah Pemilik Asmaul
    Husna, Ya Dzulzalalil Matien kami memohon dengan namaMu
    yang Agung
    Pemilik Tentara langit dan Bumi perkenankanlah kami
    menggunakan seluruh Anasir Alam untuk kami gunakan sebagai
    Tentara Islam untuk Menghancurkan seluruh Kekuatan
    kekufuran, kemusyrikan dan kemunafiqan yang sudah merajalela
    di muka bumi ini hingga Dien Islam saja yang berdaulat , tegak
    perkasa dan hanya engkau saja Ya Allah yang berhak disembah !

    Firman Allah: at-Taubah 38, 39
    Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan
    orang kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu
    kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka
    dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah
    kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat,
    melainkan sedikit sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah
    menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar
    kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada
    Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

    Berjihad itu adalah satu perintah Allah yang Maha Tinggi,
    sedangkan mengabaikan Jihad itu adalah satu pengingkaran dan
    kedurhakaan yang besar terhadap Allah!

    Firman Allah: al-Anfal 39
    Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah
    agama untuk Allah.

    Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah
    kekufuran, dan setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai
    penindasan, kezaliman, ancaman, kejahatan dan kerusakan
    kepada manusia di bumi.

    Ketahuilah !, Semua Negara Didunia ini adalah Negara Boneka
    Dajjal

    Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan
    memerangi Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-
    Demokratik-Kapitalis yang mengabdikan manusia kepada
    sesama manusia karena itu adalah FITNAH

    Firman Allah: al-Hajj 39, 40
    Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi,
    disebabkan mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
    untuk menolong mereka itu. Iaitu
    orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran,
    melainkan karena mengatakan: Tuhan kami ialah Allah

    Firman Allah: an-Nisa 75
    Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk
    (membantu) orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki,
    perempuan-perempuan dan kanak-kanak .

    Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan
    (al-Baqarah 217)

    Firman Allah: at-Taubah 36, 73
    Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka
    memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama
    orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap
    orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap
    mereka.

    Firman Allah: at-Taubah 29,
    Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada
    mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan
    tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara
    ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan
    tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..

    Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu
    minimal dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa /
    kampung.

    Bersiaplah menjadi Tentara Islam akhir Zaman sebelum anda
    dibantai oleh Zionis,Salibis,Munafiq dan Musyrikin
    Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam
    secara matang terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.

    Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
    ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera
    Hitam
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah
    Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    email : seleksidim@yandex.com

    Dipublikasikan
    Markas Besar Angkatan Perang
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    BalasHapus