
Aku adalah orang yang suka tantangan dan hal-hal baru, sikap suka berteman dengan siapa saja yang membuatku mudah masuk dengan lingkungan baru.
Banyak kegiatan yang jauh berbeda dibandingkan aku masih duduk dibangku sekolah. Pada masa-masa sekolah adalah masa-masa kecilku yang penuh dengan tantangan dan canda tawa, walaupun dimasa kecilku aku adalah anak yang terkenal bandel. Sejak kecil aku digodok agar menjadi anak yang displin, didikan dalam keluarga yang lumayan ketat.

Sejak kelas 5 sekolah dasar aku pertama kali mengikuti MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) mewakili kecamatanku dalam perlombaan tingkat Kabupaten tepatnya di desa Bantuil, kecamatan Cerbon. Aku ikut serta dalam lomba Tilawatil Quran tingkat anak-anak, pengalaman pertama aku mengikuti lomba ini, banyak memdapatkan teman baru serta tempat kafilah-kafilah dari berbagai kecamatan berdekatan, serta lokasi acara yang menghadap langsung kelaut membuat pengalaman pertamaku terasa istimewa. dan sampai sekarang aku masih bergelut dalam kegiatan ini dan sering berangkat sampai daerah Kal-Teng dan Kal-Tim.

Kegiatanku semakin bertambah setelah aku melanjutkan pendidikanku ke Sekolah Menengah Pertama. Banyak kegiatan yang ku ikuti diluar jam sekolah seperti kesenian tari, pramuka, PMR, dan olahraga. Bagiku pendidikan tetaplah yang paling utama, walaupun kegiatanku selalu padat sekolah tetaplah nomor 1. Aku juga senang berteman dengan siapa saja, bagiku anak kecil sekalipun bisa dijadikan teman.
Pengalaman yang sangat membekas pada waktu sekolah menengah pertama ini adalah ketika aku berangkat ke Kalimantan Timur untuk mengikuti lomba MTQ di Tenggarong Sebrang, perjalanan yang ditempuh selama sehari semalam dengan menggunakan bus. Selain aku juga banyak teman-teman sekampungku yang juga ikut MTQ disana dan dalam berbagai cabang lomba yang berbeda pula. Perjalanan yang panjang dimulai berangkat dari rumah dan melewati malam yang dingin di atas laut, pemandangan alam yang sangat indah dipandang, ketika matahari pagi mulai menerangi bumi kami disuguhkan lagi dengan pemandangan pegunungan yang dibawahnya jurang menganga dengan lebarnya, perjalanan terasa dingin ketika kami melewati gunung rambutan. Suasana terasa sepi dan mencekam, jalan yang berkelok-kelok serta dalamnya jurang disamping jalan membuatku merasa takut tuk menengok kesamping.


Perjalanan dilanjutkan menuju kecamatan Muara Jawa karena kami mewakili kecamatan ini. Disana selama seminggu kami digodok dan selalu berlatih dan berlatih. Setiap orang mendapatkan satu guru yang membimbing dalam berlatih, aku dibimbing oleh ustadz Mahmaud, orangnya sangat lucu dan suaranya SubhanaAllah sangatlah merdu kadang membuat orang ikut menangis mendengar dia membacakan ayat demi ayat Al-Quran dengan penuh penghayatan. Hari ke-lima di Muara Jawa kami melakukan rekreasi ke jembatan gantung dan pulau kumala, pemandangan yang sangat indah aku rasakan. Aku dan teman-teman menyebrangi sungai Mahakam dengan jembatan gantung yang berjalan, ada perasaan takut waktu memandang ke bawah tetapi pemandangan yang disuguhkan menghilangkan rasa takutku.

Aku tampil pada hari rabu dengan nomor dada 15, aku tampil urut ke-4 setelah Muhammadun. Waktu-waktu yang sangat menegangkan bagiku ketika detik-detik mau membaca, walaupun terasa gugup akhirnya tugasku selesai dengan baik tanpa kesalahan.
Setelah semuanya selesai aku dan teman-temanku jalan-jalan kemusium Kutai Kartanegara. Dimusium ini banyak peninggalan sejarah raja-raja Kutai dulu dari silsilah raja-raja, tempat duduk raja, peralatan memasak sampai makam-makam raja disana. Ketika kami melihat-lihat makam raja-raja disana bapak Jonet yang mengajak kami jalan-jalan bercerita ada satu raja yang tidak dikubur disana, kami bertanya kepada beliau kenapa jadi dipisahkan? Beliau menjawab karena raja ini adalah raja yang sangat dibenci oleh rakyatnya. Kami menjadi sangat penasaran akan tetapi bapak mengajak kami membeli oleh-oleh dulu biar ada kenang-kenangan dari museum ini, tempat penjualannya pun tak jauh dari makam, tepatnya di belakang museum itu sendiri, aku membeli gelang-gelang yang terbuat dari batu hitam asli yang diukir langsung dari pengrajin.

Pada waktu raja tersebut meninggal tak ada warga yang mau melayat waktu pemakamannya, hanya dari keluarga raja tersebut yang melakukan penguburan, dan anehnya lagi tanah yang digali dan terus digali tersebut selalu tertimbun kembali setiap jenajah raja tersebut mau dimasukkan, begitu terus berkali-kali. Akhirnya diputuskan untuk meletakkan jasad raja itu di atas tanah saja dan ditutup dengan tanah yang lain. Yang lebih mengejutkan adalah ketika pemakaman selesai tanah yang menutupi jasad langsung berubah menjadi hitam dan berbau hangus.

Kesuksesan yang aku dapatkan selama ini tidak luput dari bimbingan dan dorongan orang-orang terdekatku yaitu orang tua, saudara dan keluarga besarku. Aku sangatlah dekat dengan ayahku. Seorang ayah yang selalu memberikan suntikan semangat dalam hidupku, yaitu seorang ayah yang bernama Hasan Basri. Ayah adalah orang yang suka bercanda, jarang marah walaupun aku sering membuat dia kesal akan kelakuanku akan tetapi dia tetap senyum dan menasehatiku. Ayah adalah seorang petani seperti kebanyakan orang dikampungku. Setiap hari dia pergi kesawah dari menanam benih sampai memetik hasilnya, disamping itu setiap malam selepas magrib ayah mengajari aku dan adikku mengaji serta ada beberapa anak tetangga yang ikut mengaji bersama kami. Umur ayahku sekarang adalah 51 tahun, dalam umurnya yang tak lagi muda dia tetap rajin bekerja dan tak pernah meninggalkan senyum yang selalu mengembang dibibirnya.


Adikku Al-Fisyah adalah seorang adik yang menurutku agak tomboy, badannya besar dan tinggi. Dia sekarang masih duduk dibangku sekolah madrasah tshanawiyah kelas 3, tepatnya di MTs Ulumul Quran. Umurnya 15 tahun. Kegiatan setiap harinya tak jauh berbeda sepertiku masih duduk dibangku sekolah dulu seperti ngaji, pramuka, maulidan, dan lain-lain.
Keluargaku adalah semangat yang tak bisa dibandingkan dengan yang lain. Karena keluarga juga hobiku terhadap kesenian-kesenian Islam seperti Mengaji Tilawah, Maulidan, dan lain-lain berjalan dengan sukses. Disamping hobi tersebut aku sangat menyukai membaca buku, baik buku-buku komik seperti Conan dan Naruto maupun novel-novel. Bagiku membaca buku bisa menghilangkan kepenatan dan kebosanan. Aku juga sangat suka mengunjungi tempat-tempat wisata alam dan petualangan. Alam adalah bagian dari kehidupanku selama ini hidupku lebih banyak digunakan diluar rumah dan di alam bebas. Kesedihan yang aku alami selama ini sering terobati dengan aku melihat dan menikmati alam. Berkat hobi-hobiku ini juga aku bisa memenuhi kebutuhan hidupku dengan uangku sendiri dan bisa membeli benda yang aku mau tanpa meminta kepada orang tuaku.

Untuk mewujudkan cita-citaku tersebut aku harus belajar, berlatih dan tekun serta pantang menyerah dalam menggapainya. Pendidikan adalah peran yang sangat penting dalam mewujudkan semua itu. Aku menempuh pendidikan di sekolah dasar tepatnya SD Sungai Gampa Asahi selama 6 tahun, pertama kali masuk SD aku diantarkan oleh ibuku, hanya hari pertama sekolah aku diantarkan ibu, hari-hari berikutnya aku pergi ke sekolah dengan teman-teman berjalan kaki sejauh 2 Km, tak pernah aku merasa lelah berjalan untuk berangkat dan pulang sekolah walaupun Cuma berjalan kaki. Masa-masa SD banyak ku lewati dengan bermain bersama teman-teman, sepulang sekolah kami
melanjutkan sekolah lagi, sehabis ashar aku dan teman-temanku berangkat mengaji ketempat Ustadzah Yuliyanti untuk menghafal Al-Quran. Aku juga bersekolah di Pondok Pesantren Sullamul ‘Ulum selama 14 tahun, pagi hari aku bersekolah di SD sehabis Dzuhur dilanjutkan belajar dipondok, belajar kitab-kitab. Pengalaman belajar di pondok ada senang ada susahnya, senangnya bisa mendalami ilmu agama susahnya adalah menghafalkan isi kitab-kitab tesebut. Berhubung pondok pesantren dekat dengan rumahku maka aku tidak masuk asrama. Banyak pengalaman menarik yang aku dapatkan ketika belajar di pondok, mempunyai sahabat-sahabat yang selalu ada bersamaku disaat suka maupun duka, mereka adalah Siti Munawarah, Marfuah, Mahmudah, Nor Hasanah, Siti Fatmawati dan Nurus Shabah. Setelah lulus SD aku melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Rantau Badauh selama 3 tahun dan dilanjutkan ke MAN 4 Marabahan selama 3 tahun. Pengalamku diwaktu sekolah di MAN 4 Marabahan yang paling berkesan adalah ketika aku terpilih sebagai konselor terbaik tingkat menengah atas, dan yang lebih menggembiraan adalah hanya 6 orang yang
terpilih mewakili Kal-Sel untuk berangkat ke Jakarta. Pengalam di Jakarta yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya, ketika aku bermimpi berdiri di depan Monas akhirnya terwujud. Sebelum lulus aku kebingungan untuk memilih meneruskan untuk kuliah atau sekolah tahfidz. Dalam kebingunganku aku bertanya kepada guru-guruku disekolah dan di pondok untuk memberikan saran kepadaku, ada yang mengusulkan untuk meneruskan kuliah dan ada juga yang mengusulkan sekolah tahfidz. Akhirnya aku putuskan untuk meneruskan pendidikanku kejenjang perguruan tinggi. Akan tetapi kebingungan pun kembali hadir untuk menentukan universitas mana yang akan aku ambil, sarang orang tuaku untuk masuk ke perguruan tinggi IAIN Antasari Banjarmasin, dan aku mengikuti saran mereka. Pilihan yang paling berat terjadi lagi, aku disuguhkan berbagai macam jurusan yang membingungkanku. Orang tuaku mengusulkan untuk mengambil jurusan bimbingan konseling karena prestasiku mendukung dalam jurusan ini, guru-guru di sekolahku juga mengusulkan untuk mengambil jurusan Ekonomi Islam dikarenakan aku menyukai pembelajaran Akuntansi, sedangkan ustadz di pondok mengusulkan untuk aku masuk jurusan Pendidikan Bahasa Arab, aku benar-benar dibikin pusing dengan berbagai saran yang diberikan, pada akhirnya aku memutuskan setelah berunding dengan orang tuaku untuk mengambil jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dengan berbagai macam pertimbangan salah satunya dikrenakan aku menyukai anak-anak maka hingga sekarang aku masih kuliah di IAIN Antasari Banjarmasin.




Endang Haha, itu autobiografi penulisnya ya?? Masya Allah
BalasHapusAku suka tulisanmu, semoga cita - citamu bisa tercapai. dan di permudah untuk selalu dekat dengan alquran
ini untuk referensi tambahan gan perbedaan Biografi dan autobiografi
Endang Haha, itu autobiografi penulisnya ya??
BalasHapusAku suka tulisanmu, semoga cita - citamu bisa tercapai.
ini untuk referensi tambahan gan Pengertian serta perbedaan Biografi dan autobiografi
alquran penyejuk hati gan, saya suka sekali
BalasHapustempat-wisata
BalasHapus